Investasi Tesla di Indonesia diambang ketidakpastian

Kecil harapan bahwa pembuat mobil listrik AS Tesla akan masuk untuk berinvestasi dalam operasi manufaktur di ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Tesla berencana untuk investasi di indonesia dalam mencari pasar di negara-negara Asia.

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia yang juga dianggap sebagai ajudan terpercaya Presiden Joko “Jokowi” Widodo, membantah klaim yang dibuat oleh sesama anggota kabinet pekan lalu bahwa Tesla telah setuju untuk membangun sebuah pabrik kendaraan listrik di Jawa Tengah.

“Masuknya investasi dari suatu perusahaan itu tidak semudah menjentikkan jari, ini butuh proses dan waktu yang tidak sebentar,” kata Menteri Luhut dalam keterangan resmi, Senin (23/5)

Menteri luhut menyampaikan bahwa rencana investasi itu membutuhkan proses yang tidak sebentar dan meminta pada masyarakat Indonesia harus bersabar.

Namun Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia optimis mengharapkan penandatanganan kerja sama antara Indonesia dan pihak Elon Musk diharapkan dapat dilakukan tahun ini.

Sementara itu, pernyataan dari kantor Jokowi mengatakan Elon Musk berencana mengunjungi Indonesia pada November, bulan yang sama ketika negara Asia Tenggara itu menjadi tuan rumah KTT G-20.

Kenapa Tesla lebih memilih Indonesia?

Pendiri Tesla, Elon Musk sedang mencari pasar besar selain China. Indonesia mencoba merayu Tesla selama beberapa tahun. Berupaya untuk mengambil keuntungan sebagai produsen nikel terbesar di dunia, elemen penting dalam baterai kendaraan listrik (EV).

Menurut Ekonom Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti, Tesla berencana berinvestasi di Indonesia karena Indonesia relatif menarik dibandingkan dengan India ataupun Brazil. Yayan mengatakan Musk tidak lagi melihat China sebagai pasar yang menguntungkan bagi Tesla karena negara itu sudah menjadi rumah bagi pembuat mobil yang memproduksi kendaraan listrik.

“Kemajuan infrastruktur baik transportasi dan energi yang dilakukan oleh Indonesia rupanya dilihat sebagai prospek yang potensial sebagai negara yang akan maju (oleh Elon),” kata Yayan.

Bagikan :